Logo Design by FlamingText.com
Logo Design by FlamingText.com

Selasa, 05 Februari 2013

Implementasi Multimedia sebagai Media Belajar Mahasiswa Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi



Abstrak
Perkembangan multimedia sebagai media perkulihaan dan pembelajaran banyak dimanfaatkan oleh  mahasiswa untuk memudahkan proses belajar yang mampu meningkatkan efektifitas dan kualitas pembelajaran di luar maupun di dalam kelas. Proses perkuliahan di kelas maupun di luar kelas yang mempunyai konsep pada objek abstrak ataupun sulit di jelaskan dengan lisan, maka multimedia dapat dirancang sesuai dengan kebutuhan pembelajaran agar mahasiswa mampu menerima materi perkulihaan dengan optimal (mudah di pahami).
Tulisan ini mengharapkan adanya media pembelajaran yang mampu memberikan penyampaian ilmu secara utuh dan benar sebagai usaha mengefektifkan proses belajar dengan menyajikan ilmu secara jelas, lengkap, dan mudah dipahami. Didalam tulisan ini memuat berbagai konsep dan fungsi multimedia sebagai perkuliahan dan pembelajaran. Bagian pertama mengupas konsep dan unsure-unsur didalam multimedia serta kelebihan dan kelemahan yang di miliki, mulai dari unsur teks, gambar, foto, video, dan animasi. Format dari multimedia yang bertujuan untuk memberikan tutorial dan simulasi. Bagian kedua mengupas fungsi-fungsi multimedia untuk mahasiswa pendidikan jasmani kesehatan dan rekreasi. Didalam fungsi tersebut akan bisa menggambarkan kelebihan dari multimedia tersebut.

Pendahuluan
Tuntutan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi mengharuskan kita untuk selalu belajar. Belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang sangat fundamental dalam penyelenggaraan setiap jenis dan jenjang pendidikan (Syah, 2003).  Kualitas pembelajaran yang dilaksanakan diperguruan tinggi sangat berpengaruh terhadap kualitas pendidikan yang dihasilkan. Mutu pendidikan dapat terwujud jika proses pembelajaran diselenggarakan secara lancer, terarah, dan sesuai dengan tujuan pembelajaran.
Penggunaan multimedia dalam pembelajaran mampu meningkatkan stimulasi belajar dengan menyajikan materi pembelajaran dalam bentuk teks, grafik, suara, gambar, animasi, serta video secara terintregasi. “Multimedia di anggap sebagai media pengajaran dan pembelajaran yang berkesan berdasarkan kemampuannya menyentuh berbagai panca indra : penglihatan, pendengaran, dan sentuhan”. Multimedia dapat menampilkan konsep materi pembelajaran dengan berkesan, jika kurikulum pemebelajaran dapat di rancang secara sistematik, komunikatif, dan interakif sepanjang proses pembelajaran”. (Munir, 2005:1).
Dengan demikian tulisan ini mencoba membuka beberapa penggunaan multimedia sebagai media belajar Mahasiswa Pendidikan Jasmani, sehingga penggunaan multimedia ini diharapkan dapat membantu mahasiswa dalam proses pembelajaran interaktif untuk mata kuliah di bidang olahraga.
Bagian awal tulisan ini merupakan konsep dalam mengimplikasikan multimedia sebagai media belajar kepada mahasiswa pendidikan jasmani, keolahragaan, dan rekreasi. Sedangkan bagian kedua tulisan ini akan mengupas beberapa peranan multimedia sebagai media pembelajaran,  Menurut Gayestik dalam Sunaryo( 2005:2) memaknai multimedia sebagai sistem komunikasi interaktif berbasis Komputer yang mampu menciptakan, menyimpan, menyajikan, dan mengakses kembali informasi berupa teks, grafik, suara, video atau animasi.

Kata Kunci : implementasi, multimedia, mahasiswa pendidikan jasmani kesehatan dan rekreasi.


Multimedia sebagai Media Perkuliahan Mahasiswa

Dalam mengimplementasikan multimedia sebagai media belajar kita harus mengacu kepada karakteristik multimedia, format multimedia, dan elemen-elemen multimedia, sedangkan menurut wallington (1970) bahwa peran utama sumber belajar adalah membawa atau menyalurkan stimulus dan informasi kepada pengguna. Dengan kerangka pemikiran ini, tulisan ini akan dimulai dari posisi konsep multimedia dalam pendidikan jasmani yakni dengan mengintergrasikan berbagai unsur media, seperti: teks, grafik, gambar, foto, video, dan animasi.

Pada konsep ini, setiap unsur media dianggap mempunyai kelebihan dan kelemahan. Kelebihan unsur media dimanfaatkan untuk mengatasi kelemahan media lainnya. Misalnya, penjelasan yang tidak cukup disampaikan dengan teks tertulis seperti cara mengucapkan sesuatu, maka di bantu oleh media audio. Demikian juga materi yang perlu visualisasi dan gerak, maka dibantu dengan video. Fenrich (1997) menyimpulkan keunggulan multimedia perkuliahan antara lain : a) mahasiswa dapat belajar sesuai dengan kemampuan, kesiapan, dan keinginan mereka. Artinya pengguna sendirilah yang mengontrol proses perkuliahan, b) mahasiswa belajar dari tutor yang sabar (komputer) yang menyesuaikan diri dari kemampuan mahasiswa, c) siswa akan terdorong untuk mengejar pengetahuan dan memperoleh umpan balik yang seketika, d) mahasiswa menghadapi suatu evaluasi yang objektif melalui keikutsertaannya dalam latihan/tes yang disediakan, e) mahasiswa meningmati privasi dimana mereka tak perlu malu saat melakukan kesalahan, f) belajar saat kebutuhan muncul (“just-in time” learning), g) belajar kapan saja mereka mau tanpa terikat suatu waktu yang telah ditentukan.

Teks adalah media yang paling awal dan juga paling sederhana, beberapa kelebihan teks di dalam penggunaannya di dalam multimedia pembelajaran : a) teks dapat digunakan untuk menyampaikan informasi yang padat (condensed), b) teks dapat digunakan untuk materi yang rumit dan komplek seperti rumus-rumus matematika atau penjelasan suatu proses yang panjang, c) teknologi untuk menampilkan teks pada layar komputer relatif lebih sederhana dibandingkan untuk menampilkan media lain, d) sangat cocok sebagai media input maupun umpan baik (feed back). Kelemahan media teks : a) kurang kuat bila digunakan sebagai media untuk memberikan motivasi, b) mata cepat lelah ketika harus menyerap materi melalui teks yang panjang dan padat.

Audio menurut socrotes bahwa suara adalah imitasi terbaik bagi pikiran maka suara adalah media terbaik untuk menyimpan informasi. Kelebihan suara di dalam multimedia pembelajaran : a) sangat cocok bila digunakan sebagai media untuk memberikan motivasi, b) membantu pembelajaran focus pada materi yang dipelajari. Kelemahan audio : a) memerlukan tempat penyimpanan yang besar di dalam komputer, b) memerlukan software dan hardware yang spesifik agar suara dapat disampaikan melalui komputer.

Grapik “a picture is worth a thousand words”, peribahasa ini menunjukkan bahwa pengguna gambar di dalam pembelajaran mampu menjelaskan  banyak hal bila dibandingkan dengan media teks. Kelebihan media gambar : a) lebih mudah dalam mengindetifikasi objek-objek, b) lebih mudah dalam mengklasifikasi objek, c) mampu menunjukkan hubungan spatial dari suatu objek, d) membantu menjelaskan konsep abstrak menjadi konkret.

Animasi adalah salah satu daya tarik utama didalam suatu program multimedia interaktif, bukan saja mampu menjelaskan suatu konsep atau proses yang sukar dijelaskan dengan media lain. Animasi juga memiliki daya tarik estetika sehingga tampilan yang menarik dan eye catching akan memotivasi pengguna untuk terlibat di dalam proses pembelajaran. Manfaat animasi : a) menunjukkan objek dengan ide (misal: efek grafik pada suatu objek), b) menjelaskan konsep yang sulit (misal: penyerapan makanan kedalam aliran darah atau bagaimana interaksi pernapasan ketika berenang).

Video mempunyai kelebihan didalam multimedia yaitu : a) pengguna dapat melakukan replay pada bagian-bagian tertentu untuk melihat gambar yang lebih fokus, b) kombinasi video dan audio dapat lebih efektif dan lebih cepat menyampaikan pesan dibandingkan media teks. Kelemahan video : a) video mungkin saja kehilagan  detil dalam pemaparan materi karena pengguna harus mampu mengingat detil dari scene ke scene, b) biasanya pengguna menganggap belajar melalui video lebih mudah dibandingkan melalui teks sehingga pengguna kurang terdorong untuk lebih aktif.

Pendidikan adalah suatu bidang yang paling sering menggunakan teknologi multimedia di dalam kelas maupun berada di luar kelas, antara lain :
-          Komputer multimedia bias menggabungkan animasi, video, dan audio serta teks serta grafik secara bersamaan, serta berkemampuan untuk berinteraksi, sehingga proses pembelajaran dan pengajaran lebih menarik dan cepat dicerna oleh mahasiswa.
-          Sistem multimedia memungkinkan pihak pengajar untuk mempresentasikan dan memberikan materi kepada mahasiswa dengan menarik sehingga memudahkan pembelajaran.
-          Pendidikan juga bias dilakukan dirumah.
-           Berbagai institusi perguruan tinggi bias melaksanakan program pendidikan jarak jauh.

Tutorial merupakan multimedia pembelajaran yang dalam penyampaian materinya dilakukan secara tutorial, sebagaimana layaknya tutorial yang dilakukan oleh guru atau instruktur. Informasi yang berisi suatu konsep disajikan dengan teks, gambar, baik diam atau bergerak dan grafik. Pada saat yang tepat, yaitu ketika dianggap bahwa pengguna telah membaca, menginterpretasikan dan menyerap konsep itu, diajukan serangkaian pertanyaan atau tugas. Jika jawaban atau respon pengguna benar, kemudian dilanjutkan dengan materi berikutnya. Jika jawaban atau respon pengguna salah, maka pengguna harus mengulang memahami konsep tersebut secara keseluruhan ataupun pada bagian-bagian tertentu saja (remedial). Kemudian pada bahagian akhir biasanya akan diberikan serangkaian pertanyaaan yang merupakan tes untuk mengukur tingkat pemahaman pengguna atas konsep atau materi yang disampaikan.

Simulasi di dalam multimedia pembelajaran dengan format ini mencoba menyamai proses dinamis yang terjadi di dunia nyata, misalnya untuk mensimulasikan pesawat terbang, di mana pengguna seolah-olah melakukan aktifitas menerbangkan pesawat terbang, menjalankan usaha kecil, atau pengendalian pembangkit listrik tenaga nuklir dan lain-lain. Pada dasarnya format ini mencoba memberikan pengalaman masalah dunia nyata yang biasanya berhubungan dengan suatu resiko, seperti pesawat yang akan jatuh atau menabrak, peusahaan akan bangkrut, atau terjadi malapetaka nuklir.



Fungsi Multimedia dalam Pembelajaran
Manfaat media pendidikan dalam proses belajar menurut Hamalik (1986) antara lain sebagai peletakkan dasar-dasar yang kongkrit dalam berfikir untuk mengurangi ‘verbalisme’, memperbesar minat pengguna, membuat pelajaran lebih menyenangkan sehingga berdampak kepada hasil pembelajaran yang lebih memuaskan.
Multimedia dalam pembelajaran dapat digolongkan kedalam tiga karakteristik. Pertama, multimedia digunakan sebagai salah satu unsur pembelajaran di kelas. Misal, jika dosen menjelaskan suatu materi melalui perkuliahan dikelas atau berdasarkan suatu buku acuan, maka multimedia digunakan sebagai media pelengkap untuk menjelaskan materi yang di kuliahkan dikelas. Multimedia dengan jenis ini dinamakan juga dengan ‘presentasi pembelajaran’. Materi yang ditayangkan tidak terlalu kompleks dan hanya menampilkan beberapa item-item yang di anggap penting, baik berupa teks, gambar, video maupun animasi. Latihan dan tes kurang cocok diletakkan pada presentasi pembelajaran ini, kecuali bersifat quiz guna membangun suasana kelas agar lebih dinamis. Kedua, multimedia digunakan sebagai materi pembelajaran mandiri. Pada tipe kedua ini multimedia mungkin saja dapat mendukung perkuliahan di kelas mungkin juga tidak. Berbeda dengan tipe pertama, pada tipe kedua seluruh kebutuhan instruksional dari pengguna dipenuhi seluruhnya didalam paket multimedia. Artimya, seluruh fasilitas bagi perkuliahan, termasuk latihan, feedback, dan tes yang mendukung tujuan perkuliahan disediakan didalam paket. Ketiga, multimedia digunakan sebagai media satu-satunya di dalam perkuliahan. Dengan demikian seluruh fasilitas perkuliahan yang mendukung tujuan perkuliahan juga telah disediakan di dalam paket ini. Paket semacam ini disebut CBL (computer based learning).
Sebagai salah satu komponen system pembalajaran, pemilihan, dan penggunaan multimedia pembelajaran harus memperhatikan karakteristik komponen lain, seperti: tujuan, materi, strategi, dan juga evaluasi pembelajaran. Karakteristik multimedia pembelajaran adalah a) memiliki lebih dari satu media yang konvergen, misalnya menggabungkan unsure audio dan visual, b) bersifat interaktif, dalam pengertian memiliki kemampuan untuk mengakomodasi respon pengguna, c) bersifat mandiri, dalam pengertian member kemudahan dan kelengkapan isi sedemikian rupa sehingga pengguna bisa menggunakan tanpa bimbingan orang lain.

Selain memenuhi ketiga karakteristik tersebut, multimedia pembelajaran sebaiknya memenuhi fungsi sebagai berikut : a) mampu memperkuat respon pengguna secepatnya dan sesering mungkin, b) mampu memberikan kesempatan kepada pengguna untuk mengkontrol laju kecepatan sendiri, c) memperhatikan bahwa pengguna mengikuti suatu urutan yang koheren dan terkendali, d) mampu memberikan kesempatan adanya partisipasi dari pengguna dalam bentuk respon, baik berupa jawaban, pemilihan, keputusan, percobaan, dan lain-lain.


Simpulan dan Saran
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi telah berkembang pesat dengan multimedia yang semakin maju. Hal ini menunjukkan bahwa semakin  banyak kalangan mahasiswa pada dewasa ini menggunakan multimedia sebagai media perkuliahan atau pembelajaran di kelas maupun di luar kelas sehingga dapat memberikan keuntungan bagi pengguna untuk belajar secara efisien. Banyak keuntungan yang diperoleh mahasiswa olahraga seperti ketika menunjukkan gerakan slow motion untuk praktek tennis atau olahraga lainnya. Hasil yang ditangkap dari materi yang di tampilkan terdapat unsur teks, audio, grafik, gambar, video, dan animasi yang mudah diterima oleh pengguna (mahasiswa).
Dewasa ini, dimana kebutuhan akan sarana media perkuliahan dan pembelajaran pada mahasiswa olahraga sangatlah penting, mengingat disinilah multimedia untuk mahasiswa olahraga menjadi urgen. Mengaplikasikan multimedia pada mahasiswa dalam perkuliahan dan pembelajaran olahraga agar dapat dikembangkan secara dinamis dan berkesinambungan.


Daftar Rujukan
Ariyus, D.2009. Keamanan Multimedia. Yogyakarta : CV. ANDI OFFSET
Ariasdimultimedia. 2009. Multimedia dalam Dunia Pendidikan, (Online), (ariasmultimedia.wordpress.com/2009/03/16/multimedia-dalam-dunia-pendidikan/,diakses 26 April 2012).
Satuan Acara Pembelajaran Aplikasi Multimedia dalam Desain Pembelajaran (Online), (http://luluvikar.files.wordpress.com/2011/10/aplikasi-multimedia-dlm-pembelajaran.pdf, di akses 26 April 2012).
JPJI, Volume 5, Nomor 2, November 2008 ill. Page 3. Jurnal Pendidikan Jasmani Indonesia (Online), (staff.uny.ac.id/site/default/files/1, di akses 26 April 2012).






CARA :
  1. Letakkan kursor di depan teks yang akan dipindahkan.
  2. Pada Page Layout tab, Page Setup grup, klik Breaks.
  3. Pada bagian Page Breaks, pilih Column.
  4. Microsoft Word akan memindahkan teks ke kolom berikutnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar