Ada empat prinsip (aksioma) dalam
ilmu ikonomi Islam yang mesti diterapkan dalam bisnis syari’ah, yaitu: Tauhid (Unity/kesatuan), Keseimbangan atau
kesejajaran (Equilibrium), Kehendak
Bebas (Free Will), dan Tanggung Jawab
(Responsibility).[1]
Tauhid mengantarkan manusia pada pengakuan akan keesaan Allah selaku Tuhan
semesta alam. Dalam kandungannya meyakini bahwa segala sesuatu yang ada di alam
ini bersumber dan berakhir kepada-Nya. Dialah pemilik mutlak dan absolut atas
semua yang diciptakannya. Oleh sebab itu segala aktifitas khususnya dalam
muamalah dan bisnis manusia hendaklah mengikuti aturan-aturan yang ada jangan
sampai menyalahi batasan-batasan yang telah diberikan.
Keseimbangan atau kesejajaran (Equilibrium)
merupakan konsep yang menunjukkan adanya keadilan sosial. Kehendak bebas (Free Will) yakni manusia mempunyai
suatu potensi dalam menentukan pilihan-pilihan yang beragam, karena kebebasan
manusia tidak dibatasi. Tetapi dalam kehendak bebas yang diberikan Allah kepada
manusia haruslah sejalan dengan prinsip dasar diciptakannya manusia yaitu
sebagai khalifah di bumi. Sehingga kehendak bebas itu harus sejalan dengan
kemaslahatan kepentingan individu telebih lagi pada kepentingan umat.
Tanggung Jawab (Responsibility)
terkait erat dengan tanggung jawab manusia atas segala aktifitas yang dilakukan
kepada Tuhan dan juga tanggung jawab kepada manusia sebagai masyarakat. Karena
manusia hidup tidak sendiri dia tidak lepas dari hukum yang dibuat oleh manusia
itu sendiri sebagai komunitas sosial. Tanggung jawab kepada Tuhan tentunya
diakhirat, tapi tanggung jawab kepada manusia didapat didunia berupa
hukum-hukum formal maupun hukum non formal seperti sangsi moral dan lain
sebagainya.
Sementara menurut Beekun terdapat 5 aksioma dalam ekonomi islam. Sebagai
yang kelima adalah benovelence atau dalam istilah lebih familiar dikenal dengan
Ihsan.[2] Ihsan adalah kehendak untuk melakukan kebaikan hati dan meletakkan
bisnis pada tujuan berbuat kebaikan. Kelima prinsip tersebut secara operasional
perlu didukung dengan suatu etika bisnis yang akan menjaga prinsip-prinsip
tersebut dapat terwujud.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar